Kamis, 30 Oktober 2014

MENGANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN


BAB 3 : MENGANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

A.    Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran adalah pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.
Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro.

1.      Lingkungan mikro perusahaan
Lingkungan mikro terdiri dari pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya, yaitu:
a.       Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan kelompok lain perusahaan seperti manajemen puncak, keuangan, riset, pengembangan dan akuntansi. Semua kelopok ini yang saling berhubungan membentuk lingkungan internal.
b.      Pemasok
Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran. Manajer pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan- kelangkaan atau penundaan pasokan, pemogokan kerja dan kejadian-kejadian lain yang dapat merugikan penjualan dalam jangka pendek dan merusak kepuasan pelanggan dalam jangka panjang.
c.       Perantara pemasaran
Organisasi yang membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang-barangnya ke pembeli akhir, perantara pemasaran meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan.
d.      Pelanggan
Lima jenis pasar pelanggan secara lebih dekat,yaitu pasar konsumen, pasar bisnis, pasar penjual perantara, pasar pemerintah, dan pasar internasional.
e.       Pesaing
Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar dari pesaingnya. Maka pemasar harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen sasaran.
f.       Masyarakat
Yaitu kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.

2.      Lingkungan makro perusahaan
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro, yaitu:
a.       Lingkungan demografis
Yaitu studi kependudukan manusia menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan data statistik lainnya.
b.      Lingkungan ekonomi
Terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen.
c.       Lingkungan alam
Meliputi sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan bagi pemasar atau sumber day alam yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.
d.      Lingkungan teknologi
Yaitu kekuatan yang menciptakan produk, dan peluang pasar yang baru.
e.       Lingkungan politik
Terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan kelompok LSM yang memoengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat tertentu. Lingkungan politik telah mengalami tiga perubahan yang mempengaruhi pemasaran diseluruh dunia: semakin banyak undang-undang yang mengatur bisnis, penegakan hukum yang kuat oleh pemerintah, dan penekanan tindakan tanggung jawab etika dan sosial yang lebih besar.
f.       Lingkungan budaya
Terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai dasar, persepsi, selera, dan prilaku masyarakat. Karaktreristik budaya yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran yaitu: kepercayaan kepada institusi yang semakin berkurang, peningkatan rasa patriotisme, kepedulian kepada alam yang semakin besar, spiritualisme baru, dan pencarian nilai yang lebih berarti dan abadi.

B.     Merespon lingkungan pemasaran
Perusahaan dapat secara pasti menerima lingkungan pemasaran sebagai elemen yang tidak dapat dikendalikan dimana mereka harus beradaptasi, menghindari ancaman dan memanfaatkan peluang yang ada. Atau mereka dapat mengambil tindakan proaktif, bekerja untuk mengubah lingkungan dan tidak bereaksi terhadapnya. Setiap saat, perusahaan harus berusaha proaktif dan tidak reaktif.
Manajemen pemasaran tidak selalu dapat mengendalikan kekuatan lingkungan. Dalam banyak kasus, manajemen pemasaran hanya dapat mengamati dan bereaksi terhadap lingkungan.



Kamis, 09 Oktober 2014

DEFINISI PEMASARAN DAN PROSES PEMASARAN

BAB 1
PEMASARAN
MENGATUR HUBUNGAN PELANGGAN YANG MENGUNTUNGKAN
1. DEFINISI PEMASARAN
Definisi yang paling sederhana mengenai pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan.
Didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.
Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Karena itu, kita mendefinisikan pemasaran (marketing) sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangakap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
2. PROSES PEMASARAN
Proses pemasaran mencakup lima langkah. Empat langkah yang pertama menciptakan nilai bagi pelanggan.
Pertama, memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan. Berikutnya, pemasar merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan. Langkah ketiga pemasar membangun program pemasaran yang benar-benar memberikan nilai unggul.Seluruh langkah ini membentuk dasar bagi langkah keempat, membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan, dan menciptakan kepuasan pelanggan. Langkah yang terakhir perusahaan mendapatkan hasil dari hubungan dengan pelanggan yang kuat dan menangkap nilai dari pelanggan.

  MEMAHAMI PASAR DAN PELANGGAN
Perusahaan pemasaran terkemuka berusaha lebih jauh mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinganan serta permintaan pelanggan. Karena pelanggan yang puas akan menjadi pelanggan yang setia dan memberikan pangsa bisnis yang lebih besar bagi perusahaan. Hasilnya adalah peningkatan ekuitas jangka panjang pelanggan bagi perusahaan.
Konsep inti pasar mencakup :
1) Kebutuhan, keinginan, danpermintan
2) Penawaran jasa (produk, jasa, danpengalaman)
3) Nilai dan kepuasan
4) Pertukaran dan hubungan
5) Pasar.

  MERANCANG STRATEGI PEMASARAN YANG DIGERAKKAN OLEH PELANGGAN
Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih target pasar dan hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu. Tujuan manajer pemasaran adalah menemukan, menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan sasaran dengan menciptakan, memberikan, dan mengkomunikasikan keunggulan nilai bagi pelanggan. Manajemen pemasaran dapat mengadopsi salah satu dari lima orientasi pasar.
1.Konsep produksi menyatakan tugas manajemen adalah meningkatkan efisiensi produksi dan        menurunkan harga
2. Konsep produk menyatakan konsumen menyukai produk yang berkualitas dan fitur inovatif terbaik
3.Konsep penjualan menyatakan konsumen tidak akan membeli produk organisasi kecuali organisasi mengadakan penjualan dalam skala besar dan usaha promosi.
4.Konsep pemasaran menyatakan pencapaian tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan target pasar dan menghantarkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada pesaing.
5.Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa menghasilkan kepuasan pelanggan dan kesejahteraan sosial jangka panjang adalah kunci untuk mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi tanggung jawabnya.

  MENYIAPKAN RENCANA DAN PROGRAM PEMASARAN YANG TERINTEGRASI
Program pemasaran terdiri dari bauran pemasaran perusahaan, yaitu kumpulan sarana pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pemasarannya. Sarana bauran pemasaran utama dikelompokkan menjadi empat kelompok besar: produk, harga, tempat, dan promosi. Perusahaan harus memadukan semua sarana bauran pemasaran kedalam program pemasaran terintegrasi yang komperhensif.

  MEMBANGUN HUBUNGAN PELANGGAN
Manajemen hubungan pelanggan adalah keseluruhan proses membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang tinggi. Kunci untuk membangun hubungan yang langgeng yaitu menciptakan nilai dan kepuasan pelangggan.

  MENANGKAP NILAI DARI PELANGGAN
Tujuan pemasaran adalah membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat. Sebagai imbalan karena telah menciptakan nilai bagi pelanggan sasaran, perusahaan menangkap nilai dari pelanggan dalam bentuk laba dan ekuitas pelanggan. Perusahaan yang cerdik bertujuan memuaskan pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka berikan, lalu memberikan lebih dari yang mereka janjikan. Pelanggan yang puas tidak hanya mengulangi pembelian, mereka menjadi “pelanggan pewarta” yang memberitahukan orang lain tentang pengalaman baik mereka dengan produk tersebut.